Rabu, 27 Februari 2008

To My God Only...


Tak mengerti aku tuhan
Seperti apa hidupku besok,
Hari ini aku menahan nafas
Dan semua harap yang dipunya

Mamaku menangis,
Jantungnya berdentum
Berteriak ingin merasa nyaman
Tapi pohon masih layu

Kami bersimpuh dalam lorong gelap
Berusaha agar masih bisa menyisakan tawa
Tapi hati terus menyesak
Menyisakan ketidakpastian dan mimpi yang dilarang

Bolehkah kami hidup?
Esok hari, lusa dan hari berikutnya,
Dengan harap dan cinta
Serta kepakan ribuan burung yang mengangkasa?

Katamu, kau akan memberikan cintamu
Pada dia yang berusaha..
Lalu kami-pun menyenandungkan namamu
Menatap keatas berharap dicinta
Kami tahu, kau akan membalasnya

Tidak ada komentar: