Jumat, 23 Mei 2008

CERITA MYO (bag.3)


Jadi jomblo tiba-tiba memang tidak enak.
Sudah 5 taun, Myo selalu punya alasan kenapa harus melirik HP nya setiap 5 detik sekali untuk mengecek apakah ada SMS masuk dari mantan kekasihnya atau tidak (karena HP nya di silent - lagi lagi dengan alasan agar tidak mengganggu orang lain) atau apakah sinyal HP nya full sehingga mantannya itu tidak perlu mengomel karena sulit menelponnya. Belibet....

Selain itu, selama lima tahun ini pula Myo menyingkirkan semua teman cowoknya dengan cara yang bodoh. Myo sengaja membuat teman-teman cowoknya ilfil padanya agar mantannya itu mendapat garansi kalau Myo adalah cewek yang 100% setia.

Benar-benar konsep kesetiaan yang bodoh. Dasar Myo bodoh!

Padahal waktu itu Myo banyak yang naksir. Sebagian besar dari mereka good looking. Tipe pria yang bisa membuat cewek manapun menoleh berkali-kali sampai tidak sadar menabrak cermin.

Tapi Myo merasa berdosa kalau bersikap terlalu ramah pada mereka. Dia merasa ada mahluk penjaga norma yang selalu berkeliaran di dekatnya. Mahluk itu siap mencatat apapun dilakukan Myo di atas buku kecilnya. Myo jadi parno sendiri.
Myo juga takut kalau cowok-cowok itu membuat mantannya itu cemburu. Karena itu Myo berusaha sesedikit mungkin berinteraksi dengan mereka. Dia berusaha jutek berat atau sombong gila.

Gara-gara itu Myo dibilang Miss Jutek dan Si Sombong. Well, menurutku wajar saja dia dibilang begitu. Masih untung dia enggak dibilang orang gila!
Dasar Myo bodoh!

Sekarang Myo tidak tahu kenapa dia harus punya HP. Kadang dia ingin memasukkan HP nya itu ke dalam gelas berisi air putih. Kadang dia juga ingin mencelupkan HP ke saus tomat. Ketika dia tidak memikirkan itu, dia memilih untuk mematikan HP nya. Dengan begitu, dia tidak perlu menebak-nebak ada SMS/telepon masuk atau tidak.

Gara-gara HP Myo mati, banyak hal yang terjadi.

Bos Myo ngomel-ngomel karena dia sulit menghubunginya. Teman-teman Myo menyangka Myo gantung diri karena terlalu khawatir. Sementara keluarganya sibuk berdoa bersama agar Myo baik-baik aja.

Sebenarnya mereka konyol melakukan itu.
Ketika mereka begitu, Myo sedang bengong melihat orang gila lewat di sebuah taman. Orang gila itu sedang diikuti anak-anak yang jahil. Mereka terus menerus mengejeknya. Myo heran kenapa mereka bisa seberani itu. Ketika Myo seumur mereka, Myo paling takut sama orang gila. Dia bisa tiba-tiba berteriak atau kabur ketika melihat orang yang ciri-cirinya seperti orang gila (pakaian berantakan, rambut awut-awutan). Bahkan dia pernah kabur melihat adiknya sendiri karena adiknya terlihat seperti orang gila (padahal waktu itu adiknya baru bangun tidur).


Myo tidak sadar kalau kini penampilannya terlihat beda tipis dengan orang gila itu. Kacau!
(to be continued)

Tidak ada komentar: