Minggu, 08 Juni 2008

CERITA MYO (bag.10)


"Myo! Jangan jadiin Fajar sebagai pelarian kamu!"
"Maksudnya?"
"Iya, kamu nelpon Fajar cuma supaya kamu enggak mikirin dia!"
"Dia?"
"Iya, dia! Dia Yang Namanya Tidak Boleh Disebut!"
"Voldemort?"
"Bukan! Rossi!"

Myo terkejut. Dia menutup kupingnya dengan ekspresi yang sedih. "Kenapa kamu sebut nama itu?!"

Fairy menutup mulutnya. Dia tidak sadar telah mengucapkan nama itu. Dia telah berjanji untuk tidak menyebut nama itu lagi di depan Myo selamanya!

Kini air mata Myo membuncah lagi. Raut wajahnya mendung lagi.
Hati Fairy jadi kacau.
Dia yang Namanya Tidak Boleh Disebut itu terlalu brengsek. Namanya bahkan tidak pantas lagi untuk didengar.
Dia yang Namanya Tidak Boleh Disebut telah membuat sahabatnya itu menderita.
Dia yang Namanya Tidak Boleh Disebut itu telah menipu Myo mentah-mentah.
Sebuah kesalahan yang tak pantas dimaafkan.

(PS : Aku capek mengetik Dia yang Namanya Tidak Boleh Disebut.. karena itu kita panggil aja namanya Rossi, deh! Myo tidak tahu ini!)

Fairy benci pada Rossi, lebih benci dari rasa benci Myo pada Rossi.
Karena itu dia ingin bertemu Rossi dan meninju wajahnya. Rossi memang pantas ditinju karena telah menyembunyikan sifat brengseknya di balik wajah alimnya itu.

"Hallo.. Fajar? Ketemu, yuk!"
Fairy menoleh. Itu Myo, sedang menelpon Fajar. Air mata Myo mengalir deras ketika dia mengucapkan itu. Tapi, Myo berusaha agar suaranya tidak terdengar sedang menangis, sehingga suaranya terdengar seperti orang Asma.

Setelah itu Myo pun bergegas pergi menemui Fajar.
Fairy mencoba menahannya karena dia khawatir Myo pergi dalam keadaan yang gamang. Lagipula, setahu dia, selama Myo hidup di dunia, dia tidak pernah mengajak cowok manapun pergi duluan!
It's so not her!

Tapi berkali-kali Myo bilang kalau dirinya tidak apa-apa. Myo bilang dirinya baik-baik saja. Dia pun memasang senyumnya yang paling lebar. Tapi hati Fairy sakit melihat Myo begitu. Hatinya sakit karena telah membuat sahabatnya itu kembali menangis. Dia hanya bisa berharap pertemuan Myo dan Fajar tidak membuat hati Myo semakin hancur.

Fairy pun memutuskan untuk membuntuti Myo!

Well, sebenarnya aku malas melakukan pekerjaan kurang kerjaan seperti ini. Tapi aku penasaran juga mengetahui apa yang akan terjadi pada si bodoh Myo. Maka lalu aku memutuskan untuk mengikuti aksi Fairy, membuntuti Myo!

Itu Myo sedang berdiri di sana, di depan kafe Starbuck dengan badannya yang melayang.

Itu Fajar sedang berjalan bergegas ke arah Myo dengan senyum lebar mengembang di wajahnya.

Lalu saat mereka berdua bertemu, Fajar langsung menarik tangan Myo masuk ke dalam kafe!

Tidak ada komentar: