Minggu, 08 Juni 2008

CERITA MYO (bag.8)


"Teet.. teet.. teeet"
Itu SMS dari mantannya. Isinya, "Apa Kabar?"
Myo merinding ketakutan. Kenapa mantannya itu masih mencoba menghubunginya? Mau apa dia?

Myo tidak boleh memikirkan orang itu. Myo sedang jatuh cinta dan seharusnya orang itu tidak bisa lagi mengacaukan pikirannya.

Myo mencoba loncat-loncat, lalu berdiri terbalik. Namun pikiran itu tidak juga pergi. Lalu dia mencoba melakukan lebih banyak lagi kegiatan, membersihkan rumah, mencuci, memasak, menggosok dinding (dan pembantunya pun mengalami kejadian super fenomenal- duduk manis di depan tivi satu hari penuh!).
Keringat Myo sudah mengucur deras, tapi pikirannya masih saja berkutat pada mantannya itu. Akhirnya Myo mengambil hapenya dan memutuskan untuk menelpon Fajar.

Untuk pertama kalinya, Myo menelpon cowok duluan. Rasanya aneh. Suara yang keluar pun terdengar aneh. Seperti nenek sihir. Tapi untungnya Fajar menyambut teleponnya dengan suka cinta.

"Hai Myo! Aku enggak nyangka kamu mau nelpon aku! Aku baru aja mau telpon kamu, kok bisa barengan begitu?"
"Be.. begitu?" Parau sekali suara Myo!
Kata-kata Fajar membuat hati Myo tenang.
"Kamu lagi ngapain?"
"Aku? Aku lagi ngapain? Eh, abis beresin rumah.."
"Serius? Kamu rajin banget, ya! Hm, calon istri yang baik, nih!"
Wajah Myo merah padam. Rasanya di kakinya ada jet yang membuatnya terbang menerobos langit-langit. Dia GR sekali!
Namun, dalam keadaan super GR, kata-kata yang bisa keluar dari tenggorokannya hanya, "Be.. begitu?"

Dasar Myo bodoh!

Fajar memang pria yang pintar bikin hati Myo senang. Myo merasa nyaman sekali bicara dengan orang itu. Bicara dengan Fajar seperti main ayunan di pagi hari dengan angin sepoi-sepoi yang menghembus dan membuat rambutmu menari. Nyaman sekali... sejuk sekali...
Rasanya Myo bisa tertidur pulas dengan suara Fajar yang masih terdengar di hapenya.

Karena itu pula, Myo jadi ketagihan menelpon Fajar.

Bukan cuma sekali, tapi dua kali, lalu tiga kali dan berkali-kali sampai tagihan pulsa membengkak.

Apakah Myo jatuh cinta? Myo tidak tahu.
Yang jelas sehabis menelpon Fajar, Myo seperti mendapat dopping. Senyumnya mengembang lebar sekali. Myo pun jadi senang bernyanyi-nyanyi sendiri. Kali ini dengan suara yang tidak parau.

Sebenarnya topik obrolan yang dibicarakan Myo dan Fajar topiknya selalu tidak penting. Suatu waktu mereka membahas tentang makanan favorit Myo lama sekali. Di waktu yang lain mereka membicarakan tentang hobi baru nenek Myo. Lain kali lagi, mereka berbicara tentang laptop Myo sampai 3 jam.

Myo tidak sadar kalau semua topiknya selalu tentang Myo! Mereka jarang sekali membicarakan tentang Fajar.

Selama 2 minggu kenalan dan 10 kali menelpon yang masing-masing berdurasi 2 jam, Myo hanya dapat sedikit sekali info tentang Fajar.

Tapi Myo tidak sadari itu sampai suatu kali Fairy datang dan meminta Myo bercerita tentang siapa itu Fajar.

Tidak ada komentar: