Minggu, 08 Juni 2008

CERITA MYO (bag.9)


"Maksud kamu?"
"Iya, ceritain dong, siapa itu Fajar? orang mana, rumahnya di mana, terus apa dia itu tipe cowok yang suka dugem atau gimana?"

Myo tertegun. Itu pertanyaan mudah. Seharusnya dia tahu jawabannya.
Saat itu yang terlintas di benaknya adalah...
Satu. Kenapa dia bisa tidak tahu jawaban dari pertanyaan itu?
Dua. Kok bisa-bisanya dirinya tidak bertanya apa-apa tentang pria itu setelah menghabiskan waktu 20 jam menelpon?
Tiga. Kenapa Fajar hanya bercerita sedikit sekali tentang dirinya?

Lalu pertanyaan kedua Fairy lebih mengusik dirinya lagi.
"Selama ini, siapa yang lebih sering nelpon? Dia atau kamu?"

Myo tahu pasti jawabannya. Jawabannya adalah Dirinya sendiri A.K.A Myo!
Bandingannya adalah 1: 9. Fajar menelpon sekali, Myo sembilan kali.

Myo baru benar-benar sadar kalau dirinya sudah terlalu agresif selama ini.
Well, Myo tidak bermaksud genit, tapi tangannya selalu otomatis bergerak memencet hape Fajar setiap kali dia menerima SMS dari mantannya.

Ups! Sori, aku baru bercerita tentang ini.
Iya, SMS mantannya itu tidak datang hanya sekali, tapi dua kali, tiga kali, lalu sepuluh kali.

Mantannya itu selalu mengirimkan SMS yang membuat hatinya kacau.

Pertama. I Miss You
Kedua. I Will Always Love You
Ketiga. Suatu saat kita akan bersatu kembali
Keempat. Aku ingin kamu bahagia
Kelima. Aku pengen ketemu kamu
Keenam. Apa kamu mau ketemu aku?
Ketujuh. Aku enggak tahan lihat kamu marah sama aku
Kedelapan. Jangan cuekin aku
Kesembilan. Aku enggak cinta dia
Kesepuluh. Aku terpaksa...

Myo benci SMS-SMS itu. Sepertinya mantannya tidak rela membuat hidupnya tenang. Sepertinya dia ingin Myo selalu dalam keadaan menangis dan menderita selamanya karena sakit yang ditimbulkannya.

Setiap kali mendapat SMS, air mata Myo hampir tumpah. Lalu satu-satunya yang dia ingat hanyalah menelpon Fajar.

Mungkin karena itu pula, dia tidak sadar apa yang dia bicarakan dengan Fajar. Yang dia tahu, pujian-pujian Fajar sukses membuat air matanya tidak tumpah.

Tidak ada komentar: